Lika-Liku Per-Skrispian
Lika-Liku Per-Skrispian
Pernah denger kalimat “skripsi yang baik adalah skripsi
yang dikerjakan”?. Nyatanya kalimat itu bukan hanya sekedar kalimat plesetan
biasa, tetapi memang benar adanya. Tantangan terbesar sebagai mahasiswa tingkat
akhir adalah bagaimana kita menyusun rencana penelitian kita sendiri, bagaimana
kita menentukan timeline kita sendiri. Ketika kita menunda waktu sehari, dua
hari, 1 minggu, 1 bulan, dan tanpa sadar ternyata kita sudah berbulan-bulan
menunda.
Sempat beberapa kali overthinking. Takut akan banyak hal
untuk menjalani masa-masa skripsi, takut gagal, dan banyak hal lainnya. Tapi,
jika selamanya takut, aku tidak akan pernah memulai bukan? Aku selalu menguatkan
tekad terlebih daulu setiap akan memulai tahap penelitianku.
Saat akan menentukan topik, aku harus mempertimbangkan
banyak hal termasuk terkait biaya penelitian. Khawatir jika membutuhkan biaya
yang mahal, sedangkan aku akan penelitian mandiri. Alhamdulillah aku mendapat
bantuan biaya dari dosen pembimbing. Sempat berbulan-bulan struggle dengan topik
penelitian, namun akhirnya bertemu topiknya juga.
Beberapa waktu lalu, ketika awal akan memulai penelitian,
sempat takut sendirian. Tetapi nyatanya, banyak orang di sekeliling yang peduli
dan siap membantuku dalam mengerjakan penelitian. Minggu lalu, aku harus mengambil
tanah karena sebentar lagi akan mulai menanam. Aku sempat bingung dengan siapa aku
akan mengambil tanah karena tidak mungkin aku mengambil tanah sedangkan tanah
yang dibutuhkan cukup banyak. Mulanya aku agak ragu meminta bantuan ke temanku.
Akhirnya aku beranikan diri, dan diluar ekpetasiku, dia siap membantuku. Esoknya
aku mengambil tanah dibantu temanku. Rasanya capai sekali. Saat itu, aku
merasakan, ternyata begini ya susahnya bapak ibuku mencari uang. Pasti lebih
dari apa yang aku rasakan saat itu.
Tahap berikutnya, aku harus mencari bibit. Kembali, aku
punya PR, siapa yang mau mengantarku mencari bibit ke kota. Ternyata, saat aku
meminta bantuan untuk diantarkan ke kota mencari bibit ada temanku yang bersedia
membantu. Sungguh ternyata itu semua hanya ketakutanku.
Selain itu, kadang aku juga butuh teman untuk diskusi,
teman untuk berkonsultasi, karena kerendahan pengetahuanku. Alhamdulillah, Allah
beri jalan dengan mengenalkanku pada salah satu kaka tingkat yang
seperbimbingan dengan ku, dan topik skripsi yang mirip. Hingga kini, jika aku
ada kebingunga, beliau yang memberi arahan dan masukan.
Tak hanya takut sendiri, terkadang juga sering merasa
takut gagal. Hari ini, aku mengontrol kompos yang sedang saya buat. Ternyata
ada hal janggal yang aku temui. Panik sekali rasanya, karena proses pembuatan
kompos membutuhkan waktu 1 bulan. Hari ini adalah tepat satu bulan kompos ku
dibuat, seharusnya kompos aku sudah matang dan sudah siap digunakan. Lalu aku
foto keadaan komposku dan aku tanya ke salah satu kaka tingkat, ternyata aman,
dan memang betul komposku sudah siap digunakan. Bersyukur, tidak jadi mengulang
proses pembuatan kompos yang cukup memakan waktu dan tenaga.
Alhamdulillah, tidak terasa tahap demi tahap terlaksana.
Meskipun prosesnya masih panjang. Aku masih harus menanam dan mengambil data
selama 3 bulan lamanya. Aku akan berusaha sebaik mungkin tahap demi tahapnya
agar hasil penelitianku bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Komentar
Posting Komentar