Hidup Ngga Akan Berhenti dari yang Namanya Overthinking
Hidup Ngga Akan Berhenti dari yang Namanya Overthinking
Beberapa hari lalu, aku diajak bertemua temanku hanya untuk mengisi waktu luang. Meski satu kampus, kami jarang bertemu karena kami di departemen yang berbeda. Kami sama-sama mahasiswa semester 8 yang sedang menghadapi perkuliahan tingkat akhir. Dia mengalami masalah yang sama denga napa yang sedang kualami. Akhir-akhir ini overthinking sedang melanda dirinya. Begitupun denganku.
“Sudah jadi mahasiswa tingkat akhir, kok gini-gini aja ya” ujar dia
Sembari merenungi “apa ya yang udah aku capai selama aku kuliah? Kok rasanya akug ini-gini aja, nyesel ngga ya nanti pas udah lulus”. Aku hanya diam menandakan sebenarnya akue setuju dengan perkatannya.
“Udah tingkat akhir nih, temen-temen udah ada yang seminar, sidang, aku selesai penelitian aja belum" lanjutnya. Aku masih diam. Rasanya apaa yang dikatakan relate sekali denganku.
“Bisa tepat waktu ngga ya, harus tepat waktu si, karena aku mengambil fastrack, waktunya cuman tinggal beberapa bulan lagi” ia masih tetap melanjutkan keluhannya. Lagi-lagi aku hanya diam mendengaro cehannya yang sebenernya itu juga yang kupikirkan.
Mencoba menenangkan, memberi harapan positif, aku menimpali “udahlah jangan dipikirin, yang sudah terjadi sudahlah terjadi, mungkin memang sudah porsi kita segitu, ngga susah bandingkan prosesmu disini dengan orang lain, masalah lulus pasti lulus juga kok, nanti ada waktunya, nikmati aja dulu prosesnya”, ujarku yang sebenarnya bukan hanya untuk dirinya saja tapi mencoba meyakinkan diri sendiri.
Mendengar obrolan itu, aku jadi teringat obrolanku dulu dengan kaka tingkatku. “enak ya udah jadi mahasiswa tingkat akhir, ngga ada laprak, jarang ngampus, ngga ada kelas”. Ternyata memang benar. Mendekati semester akhir tekanannya akan berbeda. Bukan dari tekananu tumpukan tugas kuliah, tapi tumpukan beban pikiran di kepala, tumpukan fikiran overthinking yang terus melanda.
Rasanya cepat sekali hidup ini. Rasanya baru kemarin aku menjalani masa pengenalan kampus, eh udah jadi mahasiswa tingkat akhir aja, sudaha harus lulus saja. Terus gimana dong, ngga mau cepat lulus? Tentu ingin cepat lulus. Tapi overthinkingnya nambah lagi. “udah siap belum menghadapi dunia kerja?". Ternyata hidup ngga akan berhenti dari yang namanya “overthinking”. Fikiran-fikiran ketakutan pasti akan muncul. Tapi bagaimana kita bisa mengatur itu semua agar tidak menghambat hidup kita. Bagaimanapun kita harus menjalani prosesnya daripada memperbanyak memfikirkan semua fikiran negatif itu.
Jadi, nikmati saja setiap proses dalam hidupmu. Overthinking boleh, tapi tetap jadikan pacuan agar terus menjalani hidup lebih baik dari kemarin. Tetap optimis bahwa kamu bisa melewatinya.

Komentar
Posting Komentar